Thursday, May 18, 2017

#MemesonaItu Saat Wanita Menerobos Batas Zona Kenyamanan


Dulu, rumah dengan pagar dan gerbang terkunci adalah tempat yang nyaman bagi saya. Mengapa? Karena hanya yang punya kepentingan jelas yang bisa masuk dengan pemberitahuan sebelumnya. Ditambah lagi dengan sifat saya yang sangat betah beraktifitas di rumah saja. Hal tersebut berlanjut saat harus merantau bekerja. Lajang yang bekerja ini memilih rumah kos dengan pagar yang rapat sebagai tempat berteduh.

Bertahun-tahun setelahnya, saya harus merelakan zona nyaman masa-masa bebas berdiam di balik dinding pagar itu. Petualangan hidup berlanjut. Saya menikah, dan kami pindah ke rumah yang tak berpagar. Kini hadir pula 2 balita yang memaksa ibunya keluar dari zona kenyamanan.

Mengasuh kedua balita dengan kondisi tanpa asisten dan suami yang bekerja di luar pulau ternyata cukup menguras energi dan emosi. Ibu rumah tangga ini harus bisa menyiasati apapun situasi dan kondisi yang terjadi  di rumah, setiap hari. Mulai dari anak yang rewel, susah makan, sakit, ataupun saat mereka seakan tak pernah lelah mengajak bermain sepanjang hari. Ibu rumah tangga pantang sakit dan dituntut serba bisa.

Lalu apa yang membuat seorang ibu bisa bertahan dalam keadaan yang tak selalu mudah tersebut? Selain dukungan suami ini yang saya lakukan:

Mendekat pada Sang Pemberi Berkat
Keluarga yang saya miliki sekarang adalah pemberian Tuhan. Mendekat kepada Tuhan menolong kita untuk ingat kembali bahwa apapun yang dipercayakan kepada kita adalah berkat. Tuhan yang memberi berkat, Tuhan pula yang memampukan kita mengelola berkat tersebut. Saat kita masih bisa bangun pagi artinya Tuhan masih mempercayakan kepada kita sebuah kehidupan untuk dijalani. Jadi berdoa, bercakap-cakap, dan mendekat pada Tuhan maka dari situlah kita menerima kekuatan seorang ibu.

Mengasihi diri sendiri
Pada dasarnya setiap wanita, termasuk di dalamnya seorang ibu, adalah memesona. Memesona karena setiap pribadi itu diciptakan secara unik untuk tujuan yang mulia. Mengasihi diri sendiri artinya merawat diri. Merawat diri adalah hal yang penting bagi seorang ibu. Mengapa? Karena ibu harus sehat dan bahagia. Gizi seimbang dan pola hidup sehat menjadi hal yang wajib walaupun seringkali harus disiasati oleh sang ibu. Badan yang bersih, harum, dan penampilan yang pantas, akan membawa energi positif dalam ibu menjalani hari-hari perjuangannya.


Saya pun melakukannya. Saat menjalani hari bersama kedua putri saya wanginya parfum Vitalis Body Scent Breeze menjadi pemantik semangat positif. Keharmonisan wangi bunga cyclamen, lily of the valley, peach, cedarwood, dan amber, menyejukkan dan mendamaikan hati. Wanginya membangkitkan rasa percaya diri saya sebagai ibu dalam menemani anak-anak bermain di dalam maupun di luar rumah sepanjang hari, juga saat berinteraksi dengan para tetangga, di samping menyelesaikan berbagai urusan lain di rumah tangga yang seakan tiada pernah usai. Vitalis body scent menjadi teman yang setia untuk saya beraktifitas setiap hari.

Berpikir positif dan optimis
Saat kita memilih berpikir positif atas segala hal maka tindakan kita akan turut dipengaruhi. Berpikir positif ketika kondisi rumah tak selalu rapi karena adanya proses eksplorasi anak-anak menolong kita mengendalikan emosi. Artinya orangtua melakukan tugasnya untuk menstimulasi kreativitas anak. Ibu yang bahagia pasti membawa pengaruh positif bagi anak-anaknya.

Mendidik anak adalah sebuah proses panjang. Akan ada saatnya kita menuai apa yang kita tabur sekarang. Saya yakin bahwa setiap ibu yang berusaha mendidik anaknya dengan baik akan mendapat hasil yang tidak mengecewakan.

Menjalani setiap hari dengan penuh syukur
Mensyukuri segala yang terjadi akan mengusir keluhan dari pikiran kita. Dengan bersyukur artinya tidak ada tempat lagi untuk yang namanya si keluhan di hidup kita. Apapun keadaan kita, dimanapun kita berada, semuanya patut disyukuri. Segala sesuatu yang terjadi adalah atas seizin Tuhan. Dengan demikian beban hidup kita serasa diringankan dan hati menjadi lebih tenang.

Masa-masa begadang dan mengganti popok bayi telah berlalu. Sekarang adalah saatnya mengajarkan kepada anak-anak mengenai berbagi, saling menjagai, dan mengenalkan kemandirian. Esok, akan segera tiba saatnya para balita kesayangan ini memasuki dunia sekolah. Artinya zona nyaman siap ditinggalkan dan cerita baru segera dimulai. Yaitu cerita tentang ibu dan buah hatinya yang mulai bersekolah.

Setiap wanita mempunyai batasan zona nyamannya masing-masing. Saat harus keluar dari zona nyaman tersebut pastilah tidak mengenakkan. Hidup manusia seperti buku dimana setiap halamannya memiliki kisah tersendiri. Saat wanita menerobos zona kenyamanan artinya telah selesai satu kisah dan dimulailah kisah baru berikutnya. Seluruhnya menyatu menjadi satu rangkaian cerita yang menakjubkan, penuh warna, memesona.

Ini cerita saya. Sampaikan juga ceritamu!

#MemesonaItu

No comments:

Post a Comment