Friday, May 7, 2010

Di Antara 3 Perbedaan

Pernahkah pembaca bertamu ke tempat-tempat yang berbeda dalam satu kesempatan sekaligus? Mau tidak mau dari kegiatan tersebut akan timbul dalam hati kita untuk membandingkan reaksi para tuan rumah yang kita kunjungi. Begitulah yang terlintas dalam pikiran penulis hari ini. Tiga tempat, tiga reaksi, tiga kesan, dan ada Yudistiga. Hehehehe…

Tiga tempat

Yang pertama adalah rumah yang sempit setelah menelusuri gang yang sempit pula. Berbekal nama dan nomor telepon dan sedikit petunjuk alamat. Bisa ketemu sih, orangnya & rumahnya, dan teman-temannya.

Tempat yang kedua ini adalah hal baru di dalam pengalaman penulis. Perintisan dengan ‘open relationship’, interdenominasi, ke GKP. Oia, baru paham sekarang. Awalnya maksudnya mencari kenalan yang bekerja di situ. Tapi karena sudah sore jadi tidak bertemu yang dimaksud. Jadilah mampir, ngobrol sana-sini, ke toilet, lihat lingkungan sekitar, terus pergi lagi.

Tempat terakhir ini menurutku yang jadi penghiburan setelah kegersangan harapan. Ada hubungan yang terasa lebih dekat karena mereka pernah tinggal di Bandung, menikah di GBP, anaknya sekolah di GBP. Keluarga baik-baik, punya kesaksian hidup yang baik pula.

Tiga reaksi, tiga kesan

Di tempat yang pertama bertemu dengan kelompok social ‘grass root’, semacam kelompok pejuang keadilan swadaya murni masyarakat. Perlu ekstra kreatifitas supaya pembicaraan bisa nyambung. Berapa orang aja tadi ya yang sudah disebut, barangkali ada yang dikenal, atau ada hubungan yang bisa dijalin dari orang-orang yang namanya disebut tadi. Berusaha melihat peluang dari kemungkinan-kemungkinan yang terungkap lewat obrolan.

Di tempat yang kedua, mungkin karena sudah diawali oleh ‘kewaspadaan’ hingga akhirnya tidak bisa terhindar dari ‘kecurigaan’ yang akhirnya keluar sebagai ‘penjagaan pertahanan’ atau gampangnya mendapatkan lawan bicara yang ‘menutup diri’. Mungkin karena interdenominasi tadi, jadi mungkin dipikirnya akan terjadi perebutan territorial. Tapi jujur, emang aneh rasanya kalau perintisan memakai strategi jejaring interdenominasi. Bila ada yang bisa menjelaskan cara kerja strategi tersebut, tolong jelaskan pada saya ya.. Thanks before.

Di tempat ketiga langsung ditunjukkan foto anaknya semasa di SDKBB. Menyebutkan orang-orang yang pernah dikenal. Rasanya seperti bertemu dengan saudara yang sudah lama tak bertemu. Mengunjungi istrinya di rumah juga serasa seperti visitasi ke orang yang sudah dikenal. Lebih terasa kekeluargaannya, kedamaiannya, ‘klik’-nya. Ada lebih banyak nama yang sama-sama dikenal. Kalau dalam jamaah fesbukiyah diberi istilah ‘mutual friends’.

Tim yang cukup kompak dalam bekerjasama, menurutku. Jamaah pesbukiyah menyebutnya ‘like this-lah’. Tertawa ngakak, kepingkel-pingkel bersama-sama. Bernyanyi sepanjang perjalanan pulang. Nice..

Yudistiga is… nama anak ketiga keluarga ketiga yang kami kunjungi. Dari Yudhistira, Yudistia, n finally Yudistiga. Nama yang tidak biasa, bukan? Hehehe…

No comments:

Post a Comment