Tuesday, August 1, 2017

Perjalanan Panjang demi Bolu Ketan Hitam


Resep yang tampak mudah dan sederhana tidak selalu sama dengan fakta di lapangan. Mau dilabelin anti gagal sekalipun..., nyatanya untuk saya ada kalanya perlu ekstra ketekunan dan kesabaran. Seperti cerita nyata saya kali ini.

Berawal dari percakapan pada pertengahan Juni 2017 lalu dengan adik ipar di aplikasi Whatsapp, tentang resep camilan yang ampuh untuk mengatasi lapar bagi 'fulltime moms' seperti kami. Resep bolu ketan hitam dari salah satu blog menarik perhatian saya. Tampak mudah, sederhana, dan anti gagal.., katanya. Setelah itu mulailah saya mempersiapkan diri mengeksekusi resep tersebut. Mempersiapkan mental dan spirituil sambil menunggu jadwal suami off dari bekerja di Kalimantan.

Ternyata menuju hasil yang ideal saya harus menempuh perjalanan yang cukup panjang dan berliku. Berikut ini adalah kendala yang saya temui di dalam usaha membuat bolu ketan hitam.

Tepung yang langka
Sulit mendapat tepung ketan hitam di daerah tempat saya tinggal yaitu di Wonogiri. Hal tersebut dikuatkan oleh senior saya di bidang masak-memasak di kota ini. Padahal menurut ipar saya tepung tersebut didapat dengan mudah di warung dekat rumahnya di Bandung. Di sini saya mendapat sebuah temuan penting yaitu adanya kesenjangan ketersediaan tepung ketan hitam antara di Bandung dan Wonogiri. Siapa yang harus bertanggung jawab atas kesenjangan ini?

Setelah berdiskusi dengan suami akhirnya kami sepakat mengatasi kelangkaan tepung ketan hitam ini. Caranya yaitu dengan membeli ketan hitam dan membawanya ke penyedia jasa penggilingan di pasar.

Masalah kelangkaan tepung ini disambung dengan antrian panjang di tukang giling yang juga menyediakan jasa memarut kelapa. Hari itu adalah hari Sabtu, H-1 menjelang lebaran, dimana sepertinya seluruh kota sedang mempersiapkan masakan bersantan. Efeknya, orang-orang antri untuk memarutkan kelapanya di pasar. Ya begitulah, petugasnya sibuk dengan parut-memarut kelapa dan menyisihkan konsumen yang berniat menggiling ketan hitamnya. Pada akhirnya ketan hitam kami selesai digiling menjadi tepung.

Kelangkaan SP
SP adalah salah satu bahan yang tercantum dalam resep bolu ketan hitam. Tapi lagi-lagi, mungkin karena efek lebaran, seluruh kota membuat kue yang memerlukan bahan SP, saya jadi kesulitan mendapatkannya. Ke pasar dekat rumah, ke warung, ke kios, tak ada satupun yang punya SP. Mereka menawarkan ovalet sebagai gantinya. Setelah searching-searching di internet dan tanya sana-sini, akhirnya saya ambil ovalet sebagai ganti SP.

Gegayaan improvisasi
Label anti gagal membuat saya yakin bisa langsung sukses membuat bolu ketan hitam ini, walaupun saya termasuk pendatang baru di dunia masak-memasak. Dengan bahan yang berhasil saya kumpulkan saya mulai mengkuti petunjuk resep tersebut.

Saya berimprovisasi. Resep ini adalah 'bolu ketan hitam kukus'. Yang saya lakukan adalah memanggangnya dengan oven. Yang saya dapat adalah bolu ketan hitam yang kasar teksturnya, bantat, dan semangkuk minyak yang tidak bisa menyatu dengan adonan bolu. Matang tapi gagal, itu yang bisa saya deskripsikan.

Percobaan kedua saya gunakan margarin yang dicairkan sebagai ganti minyak goreng. Hasilnya? Matang, tetap bantat, dan tetap bertekstur kasar. Masih saja kurang memuaskan. Sampai sekarang saya juga tidak tahu pasti penyebab kegagalan ini, biarlah menjadi misteri. Saya sadar kalau kegagalan ini akibat ketidaktaatan pada resep, hehe...

Mungkin ada yang bertanya: "Dikemanakan para bolu gagal itu?". Tentu saja bolu-bolu itu kami makan sendiri sampai habis, hehe... Walaupun bantat dan bertekstur kasar tapi tetap sudah matang dan enak untuk dimakan.

Happy ending story
Setelah dua kali percobaan gagal akhirnya saya reses sejenak. Namun begitu tahu bahwa akhir Juli 2017 ini kami sekeluarga harus pergi ke Bandung untuk mengurus beberapa dokumen, cita-cita menaklukkan resep bolu ketan hitam ini kembali bersemi.

Mulanya kami berniat membawa pulang cireng dari pasar Gang Saleh di jalan Bima sebagai oleh-oleh ke Wonogiri. Tapi saat waktunya tiba untuk kami pulang si penjual cireng belum menampakkan diri. Dengan tepung ketan hitam di genggaman kami pulang tanpa sesal karena ketiadaan cireng.

Begitu tiba kembali di Wonogiri dan beristirahat sejenak saya dan suami langsung bersiap mengeksekusi resep yang bikin penasaran ini. Kali ini dengan tekad untuk sepenuhnya mengikuti apa kata resep bolu ketan hitam ini.

Resep bolu ketan hitam kukus (recook)
Bahan:
a. Tepung ketan hitam 125 gr
b. Gula pasir 100 gr
c. Telur 3 butir
d. SP 1 sdt
e. Minyak goreng 100 gr
f. Vanili 1 bks

Cara membuat:
1. Campurkan bahan b+c+d sampai mengembang. Saya pakai mixer.
2. Masukkan bahan a ke adonan 1 bergantian dengan e dan f, saya menggunakan spatula untuk mencampur.
3. Panaskan kukusan dan lapisi tutupnya dengan kain bersih
4. Olesi loyang dengan margarin dan tuang adonan 2 ke dalamnya
5. Kukus selama 30 menit. Pada praktiknya, bolu sudah matang dalam 15-20 menit.

Dengan penuh semangat saya kerjakan sendiri resep tersebut waktu suami dan para balita tidur. Hasilnya..? Sangat memuaskan. Sangat memuaskan sampai saya bersemangat menuliskan cerita ini. Sangat memuaskan hingga saya mengulang lagi resep tersebut dan berhasil dengan memuaskan pula. Bolu ketan hitam yang mengembang, lembut, dan pas manisnya. Membuat bangga seorang ibu rumah tangga semacam saya ini, hahaha..

Dari perjalanan panjang penuh liku dan kegagalan ini saya belajar beberapa hal, yaitu:
1. Seru juga coba-coba resep baru. Kalau gagal bikin penasaran, kalau berhasil bikin bangga. Apalagi kalau langsung habis dimakan suami dan anak-anak, bahagia rasanya.
2. Cobalah untuk menaati dulu apa kata resep sebelum berimprovisasi. Apalagi untuk pemula seperti saya.
3. Membaca resep yang saya tulis ulang di atas, saya jadi teringat zaman praktikum kimia dasar waktu kuliah. Karena malas menulis langkah-langkah percobaan dengan panjang lebar jadilah menulis resepnya seperti rumus persamaan supaya praktis. Yang di atas ini masih mendingan memakai tambahan kata-kata untuk memperjelas maksud. Hehe...

4 comments:

  1. Mbak...Aku simpen resepnya yaa..Di rumah seneng banget bolu ketan hitam ini. Pas beli nggak pake lama, ludes..kwkwkw..Makasih sharingnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan...
      Ini saya juga sedang cari waktu untuk bikin lagi. Hehe..

      Delete
  2. Tepung ketan hitam memmang lebih baik beli sendiri. Takutnya yg di pasaran itu apek, kan warnanya gelap n bs disamarkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu itu juga beli ketan hitam dan digiling di pasar. Mungkin karena tercampur dengan beras giling jadi membuatnya mudah rusak.

      Delete