Tuesday, March 15, 2011

Pembelajaran dari Kerendahan Hati

Bulan ini sudah dua kali menyampaikan cerita tentang tema Kerendahan Hati di SD. Yang belajar ternyata bukan hanya para murid yang mendengar cerita itu. Sebagai penyampai cerita, penulis mendapat pelajaran yang lebih berat mengenai kerendahan hati. Ya, kerendahan hati yang dipelajari dari terjadinya kesalahan.

Salah tulis angka di surat kepada orangtua murid bisa berakibat fatal. Bisa berpotensi menimbulkan protes besar-besaran seperti tahun lalu. Ditambah trauma protes tersebut membuat pelajaran ini semakin berat. Saat harus mengerjakan tugas tersebut sendirian, dan karena kesalahan tersebut harus mengulang dari awal dan tetap sendirian, membuat tak kuasa menahan tangis. Tadinya sempat merasa bisa tegar sampai selesai. Tapi begitu curhat ke mas Andri di tengah pengerjaan perbaikan, air mata ini sudah tidak dapat dibendung lagi.

Tapi itu sudah 2 hari yang lalu. Sekarang surat sudah selesai, hati lebih tenang. Memang belum tahu apa yang akan terjadi sebagai respon dari orangtua saat menerima surat ralat. Tapi dengan tetap berpikir positif, dan dengan sudah menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, apapun yang terjadi harus dihadapi dengan tetap tersenyum. Orangtua murid berhak mendapat penjelasan yang baik. Dan sekolah sudah sepantasnya mendapat kerjasama yang baik dari orangtua murid.

Apa penilaian pengurus, saya tidak tahu. Tapi mau serahkan saja segala sesuatunya kepada Tuhan.

No comments:

Post a Comment