Siapa-kapan-apa-bagaimana-kenapa-dimana
Kapan
Di H-1 lebaran tahun ini sampai hari H-nya. Itu klimaksnya. Awal kisahnya mah udah sejak pembentukan panitia.. Itu teh kapan ya..? Poho.. Oh, akhir tahun lalu, waktu penyusunan kalender 2010. Atau bahkan dari sebelumnya.., sekitar bulan September, waktu raker.
Dimana?
Di suatu tempat yang cukup menyenangkan untuk menghabiskan waktu berlibur.
Siapa (saja)?
Mulai dari penulis dulu ya.
Belajar menerima kenyataan. Kenyataan bahwa lebaran tahun ini tidak pulang ke orangtua karena tanggungjawab yang harus diselesaikan. Tapi sudah sempat pulang sewaktu orang2 mulai berpuasa. Dampaknya, tidak perlu memburu tiket, tidak berdesak-desakan di kendaraan umum, dan seperti hari ini.. bisa berdiam di depan monitor komputer setelah tanggungjawab dilewati, setelah selesai nyuci baju2 kotor sisa retret. Hehe...
Belajar menghargai orang lain. Tadinya mau tulis "usaha keras" setelah kata "menghargai". Tapi 2 kata ybs aku delete dengan pertimbangan bahwa memang ada yang telah menunjukkan usaha keras tapi ada pula yang rasanya tidak sampai ke level tsb. Artinya mereka tidak mencapai standarku untuk disebut sebagai "usaha keras" dalam melaksanakan bagiannya. Apapun level mereka dalam hal ini, mereka harus dihargai. Di tata tertib rancanganku yang berlaku di retret tertulis bahwa setiap peserta harus menghargai orang lain. Tapi salut buat mereka yang mengusahakan kebaikan dalam retret ini. Kalau salah satunya adalah Anda, dengan setulus hati saya 'angkat topi' ..
Belajar berani, kata salah dua temen. Saat harus berkeliling membawa megaphone.., mengingatkan peserta untuk segera berkumpul.., beberapa kali bilang ke temen2, bahwa aku lakukan hal tsb sambil malu.., hahahaha... Perempuan teriak-teriak.., ga sopan kata orang Jawa. Tapi akibatnya karena setengah2 melakukannya, jadi pada ga denger apa yang aku teriakkan. Perasaan udah kenceng suaraku.., tapi ternyata kara mereka suaranya kurang keras.
Ada pula orang-orang lain yang harus belajar. Belajar memimpin, belajar berkorban, belajar ikut retret sambil bawa bayi 2 bulan, belajar berendah hati melayani orang lain, belajar senyum dengan tulus, dll, dsb.
Apa yang didapat?
Buanyak buanget. Salah beberapanya adalah: sempat guemes sama cara kerja orang lain, sempat kesel juga ma diri sendiri yang tak lepas dari kesalahan (karena kesempurnaan hanya milik Tuhan).
Bagaimana mengatasi berbagai kendala?
Salah satu faktor penting mengatasi berbagai kendala adalah 'penguasaan diri'. Menguasai diri untuk bisa fokus ke tugas & do the best. Menguasai diri untuk tidak menjadi marah. Menguasai diri untuk tetap dapat bekerja sama dengan orang yang tidak disukai sekalipun. Menguasai diri untuk berkata benar mengenai sebuah kebenaran dan mengenai orang lain.
Minta maaf kepada orang lain kalau melakukan kesalahan.
Kenapa?
Ada banyak pertanyaan dengan 'kenapa' yang pada akhirnya jawabannya akan berkaitan dengan quote dari Maya Angelou: "If you don't like something, change it. If you can't change it, change your attitude. Don't complain!"
Rasanya itu dulu untuk kali ini. Kemarin ada yang sudah di ujung jari untuk ditulis. Gara-gara tidak dicatat, lupa deh.. Ntar kalau inget ditambahkeun di postingan ini.
No comments:
Post a Comment