Sudah sikat gigi, sudah cuci muka, cuci kaki, cuci tangan pakai sabun.. Siap istirahat. Tapi mau curhat dulu, hehehehe... Coz kalau cerita ke ortu paling juga tanggapannya subjektip, ntar aku dibela-bela (wkwkwkw...). Kalau cerita ke bantal sambil nangis.. mm..mmmm..., yang ini tidak sampai membuat ingin menangis. Tadi udah berdoa sih.., jadi sudah mengadu ke Tuhan.Tenang aja.., Tuhan Yesus tetap yang pertama tahu jeritan hati ini.. ;)
Masalah sepele sih.., tapi jujur, saat ini rasanya hari esok (Rabu, 21 Juli 2010 maksudnya-Red) serasa suram.
Belum bisa naik motor, susah. Udah bisa naik motor, tetep aja ada yang bikin nyusahin. Dulu belum kerja, susah. Trus kerja, ada aja kesusahan. Sekarang pindah kerja, tetep aja kesusahan mengikuti.
Hehehe..., adalah suatu penghiburan bila pukul 21.30 tadi dengan kepala tegak meyakinkan bisa pamitan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu perancang terhormat. Pamit pulang maksudnya. Biasanya kan nunggu dulu yang nganterin pulang. Tapi tadi waktu ditanya: "Loh, pulang sama siapa?" Daku sudah bisa menjawab: "Pake motor, Pak!" Trus werrrr...., nyampe deh di kos sebelum jam malam berdentang. Sang Marion (halahalah....) yang pernah aku pake ilustrasi, udah bisa pulang sendiri (cari aja sendiri ceritanya di bawah, masih ada kok). Hehehehe...
Ini sesungguhnya masalah hak dan kewajiban. Posisiku dimana aku juga belum yakin. Mungkin perlu konsultasi ke HRD yang diharapkan bisa objektip. Kalaupun kemungkinannya fasilitas tersebut tidak bisa lagi aku bawa ke kos, ya setidaknya aku udah beli jas hujan pake uangku sendiri. Jadi udah tau apa yang aku bicarakan?
Singing mode: on
Ku tak membawa apapun juga saatku datang ke dunia... dst.
Singing mode: off
Kamar, punya orang lain. Lemari, tempat tidur, bantal, meja, kursi, punyanya yang punya rumah. Guling, dibeliin ibu. Komputer, belum dibayar.. ;), pulsa kadang ngerampok, hihihi... Kalau diitung-itung gitu kira-kira berapa ya nilai asetku.., yang dibeli dengan hartaku, hasil keringat sendiri, hasil membanting tulang...(lebay..)? Trus, kalau ada yang iri gitu sebenarnya apa sih yang bikin iri.. Sampai aku ga habis pikir.
Jadi inget pelajaran dari IBLP. Setelah merasa mengalami 'kesuksesan rohani' atau abis retret, atau setelah ada pengalaman yang luar biasa gitu biasanya akan menghadapi juga 'turbulensi' yang semakin membesar juga. Kalau mau membandingkan diri dengan Ayub seperti yang pasal-pasalnya lagi aku baca bersama keluarga di lokasi masing-masing, rasanya apa yang dialami Ayub jjaaauuuuuuhhhhh lebih berat. Tapi masalahku yang satu ini juga melibatkan orang-orang yang 'dekat'. Yang bikin semakin sedih adalah bahwa orang luar yang menyampaikannya ke aku. Tadi siang begitu terima info dari ym-an, rasanya lemes badan ini. Sedih sangat.., bingung... Melihat ke hari esok rasanya jarak pandang sangat terbatas karena asap tebal, suramm...
Tapi, ingat akan nama Yesus, kau yang susah tertekan; nama itu menghiburmu dan memb'ri kesukaan. Indahlah namaNya, pengharapan dunia. Indahlah namaNya, sukacita yang baka. Tuhan pasti punya cara terindah dari turbulen yang sekarang sedang menghadang di depan mata. I'll do my part.. the best I can do..
Teach me how to trust You, Lord. Growing daily in Your Word. Just believing what I've learned: placing all my faith in You. Show me how to love You more, certain of the things in store. Teach me how to trust You, Lord and to walk by faith in all I say and do.
Udah ah.., puluhan keping dvd pinjeman udah menanti untuk ditonton. Hehehe... Khayalan berlogika is better.., tinimbang sinetron yang tak berkesudahan. Cakep juga si Wentworth Miller tuh. Karakternya cool, calm.., just like me, huehuehueheheheheh...
No comments:
Post a Comment