Sumber foto: pixabay.com |
Hidup dalam pernikahan dimana suami dan istri bisa bertemu setiap hari adalah sebuah anugerah. Sayangnya hidup tidak selalu bisa semulus itu. Pasangan suami istri ada kalanya harus terpisahkan oleh jarak. Situasi tersebut kadang tak terhindarkan sehingga harus dihadapi dan dijalani. Ada suami istri yang bertemu hanya di akhir pekan saja. Ada lagi suami istri yang tampak bersama hanya di bulan tertentu dalam setahun. Bahkan tidak sedikit suami yang melewatkan ulang tahun pertama dari anaknya karena sangking lamanya pergi untuk bekerja. Maka bersyukurlah untuk setiap detik kesempatan yang bisa kita nikmati bersama pasangan kita.
Namun pernikahan jarak jauh atau long distance marriage (LDM) bukannya tidak bisa dijalani. Seperti apa yang saya dan suami jalani 6 tahun terakhir. Poin penting yang menurut saya perlu dilakukan oleh pasangan suami istri yang menjalani LDM adalah sebagai berikut.
Pertama, komunikasi.
Selalu berusaha berkomunikasi dengan pasangan. Ada banyak cara untuk melakukannya, diantaranya telepon dan surat elektronik. Susah sinyal seringkali menjadi kendala. Tapi saya yakin apapun kondisinya selalu ada cara untuk tetap dapat berkomunikasi.
Kedua, tekun berdoa.
Tuhan yang menyatukan kedua insan dalam pernikahan menjadi tempat terbaik untuk menyandarkan kondisi dan harapan, termasuk mengenai pasangan kita. Berdoa mengharapkan yang terbaik untuk suami yang sedang bekerja agar diberi kesehatan dan prestasi yang baik akan sekaligus memelihara pikiran positif bagi seorang istri.
Ketiga, saling menjaga kepercayaan.
Tentunya hal ini melibatkan kedua belah pihak. Suami dan istri perlu berhati-hati dalam bertindak karena masing-masing berkewajiban menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga.
Keempat, berkumpul dengan keluarga adalah yang utama.
Apalagi bila telah lahir anak-anak dalam keluarga. Adalah penting untuk ayah dan ibu hadir dalam pertumbuhan anak-anaknya. Suami saya sering menolak tawaran liburan bersama teman-temannya di saat off kerja. Baginya waktu untuk berkumpul bersama keluarga lebih berharga. Seringkali suami dibuat takjub dengan perkembangan pertumbuhan anak-anak kami. Begitu pulang disuguhi kemampuan-kemampuan baru para balita yang belum muncul sewaktu ditinggal bekerja bulan lalu.
Perjalanan pernikahan kami tidak lepas dari perkembangan teknologi. Salah satunya hadir lewat aplikasi pada ponsel pintar yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat terbang yaitu Traveloka.
Traveloka, pahlawan bagi pejuang LDM
Sejak awal menikah tahun 2011 suami dan saya harus banyak berpisah. Suami bekerja di Kalimantan Timur sementara saya masih berstatus karyawan di Bandung. Dua kali dalam sebulan suami harus menempuh perjalanan Kalimantan - Jawa - Kalimantan dengan pesawat terbang. Teknologi telah membuka jalan untuk memudahkan hidup para pasangan suami istri yang 'terpaksa' harus sementara beda lokasi ini. Teknologi hadir membantu kami menembus pembatas jarak dan waktu. Aplikasi Traveloka adalah pahlawan buat kami. Cukup dengan koneksi internet kami bisa memesan tiket pesawat yang diperlukan, dimanapun berada. Tidak perlu lagi kami keluar rumah hanya untuk membeli tiket pesawat. Cukup unduh aplikasinya di ponsel pintar dan Traveloka akan menyelesaikan tugas penyediaan tiket.
Kini setelah hadir kedua anak yang masih balita LDM masih kami jalani. Suami bekerja di Kalimantan Timur tapi saya yang agak 'bergeser' ke Jawa Tengah, tepatnya di Wonogiri. Kalau dulu saat tinggal di Bandung hanya sedikit pilihan bandara untuk datang atau berangkat, kini karena Wonogiri berada di tengah, ada lebih banyak pilihan bandara tujuan. Kadang kami memilih bandara Adi Soemarmo (Solo), atau Juanda (Surabaya), atau Ahmad Yani (Semarang), atau Adi Soecipto (Yogyakarta).
Tidak selalu kami memilih bandara yang sama karena pertimbangan ekonomis. Dimana ada tiket yang harganya ekonomis itulah yang kami ambil. Traveloka membantu kami mendapatkan tiket terbaik. Tiket terbaik menurut kami adalah tiket penerbangan di hari dan jam yang sesuai dengan keperluan dengan harga yang terjangkau. Daftar tiket penerbangan bisa diurutkan sehingga akan menampilkan harga tiket terendah di deret paling awal/atas. Alhasil tiket yang kami perlukan mudah kami temukan. Fitur tersebut membantu menyingkat waktu pencarian tiket penerbangan yang kami butuhkan.
Daftar tiket dimulai dari harga terendah |
Kerjasama dalam mengatasi tantangan
Lokasi tempat suami bekerja menjadi tantangan tersendiri. Jauh dari kota, susah sinyal, dan kerapnya listrik padam adalah sebagian di antaranya. Jarak 2 jam perjalanan dari pusat kota Samarinda dan 10 jam kerja per harinya tidak memungkinkan suami mendatangi agen perjalanan. Karena itulah keberadaan Traveloka sangat menguntungkan bagi para pekerja seperti suami saya. Saat suami on site ada kesulitan mendapatkan akses internet sayalah yang mem-back up dan menyelesaikan pemesanan tiket pesawat dari rumah.
Sebagai pejuang LDM kami cukup akrab dengan fluktuasi harga tiket penerbangan. Ada kalanya dulu kami harus rajin memantau sampai pada waktu dan harga yang tepat harus buru-buru memesan tiket sebelum harganya berubah lagi. Ternyata sekarang Traveloka memberi lagi kemudahan melalui fitur notifikasi harga. Kami tinggal menentukan hari keberangkatan dan akan muncul informasi harga pesawat yang kami perlukan tanpa perlu berulangkali mengetik detil pemesanan. Caranya adalah klik pilihan 'notifikasi harga' di halaman awal. Isi data penerbangan yang dibutuhkan beserta batasan harga yang kita kehendaki. Akan ada pilihan frekuensi pemberitahuan harga yang akan masuk ke email dan atau lewat ponsel kita. Setelah data disimpan maka kita akan menerima pemberitahuan harga tiket tanpa banyak ketak-ketik saban hari.
Tampilan pembuatan notifikasi harga |
Saya jadi teringat zaman masih sekolah dulu. Hari libur adalah hari yang paling ditunggu sehingga tanpa perlu dibantu sekalipun akan mudah diingat. Masalahnya, setelah sekian lama libur perlu juga diingatkan waktunya untuk kembali masuk sekolah. Traveloka juga seakan asisten cerdas yang mengingatkan pelanggan akan informasi penerbangan yang sudah dipesan. Tugas saya sebagai istri mengingatkan suami untuk pulang banyak terbantu oleh aplikasi ini. Traveloka sekaligus menjadi asisten pribadi yang mengingatkan suami kapan harus kembali berangkat bekerja.
Traveloka banyak membantu dalam melewati tahun demi tahun pernikahan kami. Terimakasih atas kerjasama yang terjalin, Traveloka sudah menjadi asisten sekaligus pahlawan bagi kami. Traveloka dulu, terbang nyaman kemudian.
Wonogiri, 3 Desember 2017
Yunike Damayanti